Perimbangan Keuntungan dalam Rantai Pasok Agroindustri Kelapa Sawit

Syarif Hidayat

Abstract


Abstrak - Masalah umum yang dihadapi dalam pengembangan agroindustri di Indonesia adalah bahwa potensinya belum sepenuhnya mampu diwujudkan secara berdaya-guna dan berhasil-guna karena keterbatasan sumberdaya permodalan, hambatan teknologi dan rendahnya efektivitas kelembagaan yang terkait. Juga terdapat ketimpangan antara sisi hulu dan hilir pada rantai nilainya. Untuk komoditas kelapa sawit keuntungan terbesar terdapat pada sisi hilir pada para pengusaha dan eksporter dan distributor produk turunannya seperti minyak goreng, olein, dll. jauh melebihi tingkat keuntungan para petani di sisi hulu. Sangat perlu dilakukan upaya penyetaraan tingkat keuntungan sepanjang jalur rantai pasok untuk menjamin kelangsungan hidupnya, karena seluruh aktor rantai pasok saling membutuhkan, dan runtuhnya salah-satu mata rantai karena rugi atau bangkrut akan meruntuhkan keseluruhan rantai pasok. Pada makalah ini penulis menyusun model matematis dari keuntungan pada jaringan rantai pasok kelapa sawit dengan pendekatan kesetaraan rasio benefit terhadap cost (=B/C) yang diuraikan oleh Tarigan pada disertasinya (2008). Kelayakan usaha mensyaratkan bahwa Rasio B/C harus > 1, dan pada seluruh aktor rantai pasok nilai ini diupayakan setara dengan mengubah-ubah nilai harga beli bahan/produk atau biaya-biayanya.

Kata Kunci - Agroindustri, Kelapa Sawit, Rantai Pasok Distribusi, Rasio B/C.

Abstract - The general problem in the development of agroindustry is that its potencial has not been fully utilized effectively and efficiently due to the constraints in the financial and technology resources, and institutional weaknesses. Another major problem is the financial imbalance between the supply, distributor, retailer and consumer sides. In the palm oil industry the highest profit margin enjoyed in the downstream of the chain, the producers, exporters, and distributors of products derivatives like frying oil, olein, etc, far exceeding the profit received by the farmers in the upstream. It is imperative to balance the profitability levels along the supply chain to ensure the survival and continuity of the chain, otherwise the whole chain will collapse if any of the dependent actors suffer losses or go bankrupt. In this paper the writer endeavour to develop the mathematical model of the profit in the palm oil supply chain network using the balancing of B/C ratio approach described by Tarigan in his dissertation (2008). Feasibility analysis of a project dictates that B/C ratio should be > 1. To obtain a fair balance of profitability overall value of B/C ratio should be the same along the way. This may be achieved by adjusting the selling/buying prices of the raw materials or the costs and expenditures.

Keywords - Agroindustry, Palm Oil, Distribution Supply-Chain, B/C Ratio.


Full Text:

PDF

References


D. Hendrawan. Jurnal Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia, 15. 2,2008

S. Yudo, N.I. Said. J. Tek. Lingk, 19. 1,2018

A.D. Astuti, B. Iswanto, B. Somantri. J.Tek. Lingk, 4. 3, 2008

J. Sudarso, Y. Wardiatno, D.D. Setiyanto, W. Anggraitoningsih. J. Manusia dan Lingkungan, 20.1, 2013

K. Bantas, H. Koesnanto, B. Moelyono. J. Kes. Mas. Nas, 7.6, 2013

H. Effendi, Telaah Kualitas Air, Kanisius, Yogyakarta, 2003

H. Soewandita, N. Sudiana. J. Air. Ind, 6.1, 2010

A. B. Sujati, A. Priyono, S. Badriyah. Media Konservasi, 22.2, 2017

R.M. Flamencya, Endrotomo. J. Sains dan Seni Pomits, 6.2, 2017

V. Joharama , E. Riani, M. Yani, J. Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingk, 8.1, 2018

M. Raini, A. Isnawati, Kurniati. Media Litbang. Kes, 14.3, 2004

T. Khomariyatika, E.T. Pawenang. J. Kemas, 7.1, 2011

O.M. Heluth. J. MKMI, 2013




DOI: http://dx.doi.org/10.36722/sst.v4i3.278

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


LP2M (Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat)

Universitas AL-AZHAR INDONESIA, Lt.2 Ruang 207

Kompleks Masjid Agung Al Azhar

Jl. Sisingamangaraja, Kebayoran Baru

Jakarta Selatan 12110

Visitor

 This work is licensed under CC BY 4.0