Pengabdian Kepada Masyarakat Pelayanan Konseling Individu dan Kelompok pada Warga Binaan di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Tangerang

Radhiya Bustan, Emmalia Sutiasasmitha

Abstract


Abstrak – Dewasa ini permasalahan pidana pada narapidana wanita terus meningkat jumlahnya. Lembaga pemasyarakatan (Lapas) Wanita Tangerang merupakan salah satu usaha pembinaan bagi para wanita yang memiliki masalah hukum pidana. Namun, kehadiran lapas tidak serta merta dapat mereduksi masalah yang terjadi sebelumnya. Malah seringkali ditemukan masalah baru, seperti ketakutan tidak diterima masyarakat, stress karena tidak mampu menyesuaikan diri dengan kehidupan di dalam lapas, kerinduan terhadap keluarga, kekhawatiran akan karir dan pekerjaan setelah keluar dari lapas, demotivasi, trauma akan kasus yang menimpa, dan lain sebagainya. Untuk mengatasi berbagai masalah tersebut, maka diperlukan pelayanan konseling bagi warga binaan. Konseling merupakan salah satu teknik dalam pelayanan bimbingan dan merupakan alat yang penting dari usaha pelayanan konseling bagi warga binaan, yang mana akan terjadi serangkaian hubungan langsung dengan warga binaan, yang bertujuan membantunya untuk mengubah sikap dan tingkah lakunya dalam kelangsungan kehidupan selanjutnya. Metode pelayanan konseling yang dilakukan di Lapas Wanita Tanggerang ini, dilakukan dengan dua cara. Pertama, Konseling Individual adalah pemberian proses bantuan perorangan, yang dilakukan melalui wawancara oleh seorang konselor kepada individu. Kegiatan konseling individu dilakukan melalui pendekatan konseling Eksistential Humanistik, Kognitif Behavior dan Transaksional. Kedua, konseling kelompok adalah layanan konseling yang diselenggarakan dalam suasana kelompok yang memanfaatkan dinamika kelompok, serta terdapat hubungan konseling yang hangat, terbuka, permisif dan penuh keakraban. Kegitan konseling di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Tangerang ini dapat membantu mengentaskan masalah yang dialami oleh sebagian warga binaan. Dengan demikian,  Lembaga Pemasyarakatan Wanita Tangerang perlu terus menjalin kerjasama dengan pihak-pihak penyedia layanan konseling dengan memfasilitasi sarana dan prasarana yang diperlukan, sehingga pelayanan dapat dilakukan secara berkesinambungan dan terarah. Diperlukan pula dukungan sarana dan prasarana agar pelayanan konseling dapat terlaksana secara optimal.

Abstract - Nowadays, criminal matters in women prisoners keep increase in number. Tangerang Women Prison (Lembaga pemasyrakatan Wanita Tangerang) is one of the solution to nuture women in criminal law issues. However, the existence of this institution does not guarantee reduction to the problematic matters. Often found in prisons there are acts of abuse that ultimately lead to new problematic matters, thus harming not only for her but also for her surroundings. To overcome these problems, counseling services are necessary for the assisted citizens. Counseling is one of the techniques use in guidance services and is one of the important tool in counseling services for the assisted citizens, which will occur a series of direct relationships with the targeted citizens, with the intention to help them improve their attitude and behavior in the next life (after they got released). The counseling services in the Tangerang Women Prison use two methods. The first one, individual counseling is a personal guidance which is done through interviews by a counselor to the individual. Individual counseling activities are conducted through the Existential Humanistic, Behavior Cognitive and Transactional approach. The second one, group counseling is a form of counseling services organized in a group atmosphere utilizing group dynamics, as well as a warm, open, permissive and intimate counseling relationship. The activites in the Tangerang Woman Prison should be able to help annihilate the problems experienced by some of the assisted citizens. Therefore, this Institution must establish cooperation with the providers of counseling services by supporting them with the neccesary facilities and infrastructure, so the services can be optimally implemented.

Keywords – Prison, Individual Counseling, Group Counseling


Full Text:

PDF

References


DAFTAR PUSTAKA

D.K.Sukardi. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan

Konseling. Jakarta: Rineka Cipta. 2002.

Erhamwilda. Konseling Islami. Yogyakarta : Graha Ilmu. 2009.

M.E.Wibowo, Konseling Kelompok Perkembangan. Semarang: Unnes

Press. 2005.

Hallen. Bimbingan Dan Konseling. Jakarta : Ciputat Pers. 2009.

Holipah, The Using Of Individual Counseling Service to Improve

Student’s Learning Atitude And Habit At The Second Grade Student

of SMP PGRI 6 Bandar Lampung (Journal Counseling, 2011).

H.Prayitno dan E.Amti, Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling,

Jakarta : Rineka Cipta,1994.

Prayitno. Layanan Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Ghalia

Indonesia. 2004.

Romlah. Tatik, Teori dan Praktik Bimbingan Kelompok. Malang:

Universitas Negeri Malang, 2001.

D.K. Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan Konseling.

Jakarta : Rieneka Cipta. 2008.

W. S. Winkel dan M.M. Sri Hastuti. Bimbingan Dan Konseling Di

Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi. 2004




DOI: http://dx.doi.org/10.36722/sh.v4i4.301

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


LP2M (Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat)

Unievrsitas Al Azhar Indonesia, Lt. 2, Ruang 207

Kompleks Masjid Agung Al Azhar

Jl. Sisingamangaraja, Kebayoran Baru

Jakarta Selatab 12110

 

Visitors