Pelatihan Membaca Wacana Ujian Japanese Language Proficiency Test Level 4 Bagi Calon Perawat Lansia Magang Jepang

Vera Yulianti, Arina Manasikana, Wening Gayatri

Abstract


Calon nakes perawat lansia magang di Jepang mengalami kesulitan untuk lulus ujian kemampuan Bahasa Jepang setara Japanese Language Proficiency Test Level 4 yang merupakan syarat untuk berangkat magang di Jepang. Kesulitan terbesar mereka adalah pada bagian Membaca Wacana. Solusi yang dirancang pada kegiatan abdimas ini adalah pelatihan membaca wacana soal JLPT level 4 dengan menggunakan tiga modul yang merupakan pengembangan hasil penelitian pelaksana abdimas ini. Ketiga modul tersebut adalah modul Pemahaman Wacana, modul Pencarian Informasi Detil dalam Wacana, dan modul Strategi JLPT level N4. Ketiga modul dilaksanakan secara daring baik bersifat synchronous maupun asynchronous melalui aplikasi Whatsapp messenger dan media video conference ZOOM. Sebelum dan sesudah pelaksanaan pelatihan akan diadakan tes awal dan tes akhir untuk mengukur efektifitas pelatihan. Hasil pelaksanaan Abdimas menunjukkan peningkatan yang signifikan pada kemampuan membaca wacana peserta. Peserta mengalami peningkatan yang signifikan dalam penguasaan membaca wacana secara utuh, mencari informasi detil dalam wacana dengan menggunakan kata kunci, dan mengerjakan simulasi JLPT N4 dengan menggunakan strategi memilih soal. Pada akhir kegiatan seluruh peserta mampu lulus simulasi ujian JLPT N4 yang dipersyaratkan bagi calon nakes perawat manula di Jepang.

Kata Kunci: Pelatihan Membaca Wacana, JLPT level 4, Nakes Perawat Lansia


Full Text:

PDF

References


Primadi, O. (2017). “Perawat Indonesia di Jepang Membanggakan,”. [Daring]. Tersedia pada: http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20170715/0721687/perawat- indonesia-jepang-membanggakan/. [Diakses: 20-Nov-2020].

Arianti, R. K. (2013). “Pengaruh Profesionalisme, Pelatihan dan Motivasi Terhadap Kinerja Nurse dan Caregiver Indonesia,” MIX, Vol. III, No. Juni, hal. 121–132.

Kusunoki, R. (2013). “Japanese Language and Softpower in Asia: The EPA Scheme as a Missed Oportunity,” in Japanese Language and Softpower in Asia.

Kurniati, A. C. M. Chen, F. E. Sk. Ns, dan R. Ogawa, (2017), “A deskilling and challenging journey: the lived experience of Indonesian nurse returnees,” Int. Nurs. Rev., vol. 64, no. 4, hal. 494–501.

Prasetiani, D dan Nugroho, Y. (2014) “Pengenalan Bahasa Jepang Khusus Medis Bagi Calon Tenaga Perawat Di Semarang,” Rekayasa, Vol. 12, No. 2, hal. 141–147.

Visiaty. A dan Yulianti. V, (2013). “Strategi Pembelajaran Kanji: Studi Kasus pada Pembelajar Bahasa Jepang Tingkat Pemula dan Menengah di Universitas Al Azhar Indonesia,” J. Al- Azhar Indones. Seri Hum., vol. 2, no. 1, hal. 46–52.

Yulianti, V. (2016). “Pemanfaatan E-learning untuk Latihan Kanji dan Tata Bahasa Jepang untuk Tingkat Menengah,” J. Al-Azhar Indones. Seri Hum., Vol. 2, No. 4, hal. 229–236.

N. Okamura, Noihongo Nouryoku Shiken Su-paa Moushi N4-N5. Tokyo: ALC Press, 2012.

S. Matsumoto, (2015), jitsuryoku appu nihongo nouryoku shiken enu yon yomu: The Preparatory Course for the Japanese Language Proficiency Test N4 (Japanese Edition). Tokyo: Unicom.

The Japan Foundation, JLPT Official books N4 Japanese Language Proficiency Test Trial Examination Questions Workbook. Tokyo: Bonjinsha, 2012.Beberapa Varietas Pisang (Musa Paradisiaca L). Balai Besar Pengembangan Teknologi Tepat Guna – LIPI. http://repository.upnyk.ac.id/547/1/12.pdf (diunduh tanggal 18 Maret 2015)




DOI: http://dx.doi.org/10.36722/psn.v1i1.3200

Refbacks

  • There are currently no refbacks.