The European Union's Basic Need for Nickel Ore: Opposing The Downstreaming of Indonesian Nickel Ore

Eska Dwipayana Pulungan

doi:10.36722/jaiss.v6i3.4574

The European Union's Basic Need for Nickel Ore: Opposing The Downstreaming of Indonesian Nickel Ore

Eska Dwipayana Pulungan⁽¹⁾,

(1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
(*) Corresponding Author

Abstract

Penelitian ini membahas ketergantungan uni eropa terhadap bijih nikel Indonesia. Indonesia merupakan salah satu negara pengespor bijih nikel terbesar secara global. Cadangan bijih nikel yang melimpah membuat uni eropa memiliki ketergantungan yang kuat terhadap hasil bumi Indonesia. Indonesia sebagai negara berkembang, melihat ada peluang untuk melakukan hilirisasi bijih nikel, demi mencapai keuntungan maksimun atas hasil sumber daya alam, agar terwujud kesejahteraan ekonomi dan sosial bagi rakyat Indonesia. Bagi uni eropa ternyata hilirisasi merupakan ancaman yang dinilai dapat merusak pertumbuhan industri yang sangat bergantung pada nikel dan dikhawatirkan akan merusakan perekonomian masyarakat Eropa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan menggunakan teknik pengumpulan data sekunder. Hasil penelitian ditemukan bahwa, uni eropa memiliki ketergantungan yang kompleks akan bijih nikel, terutama untuk menguasai pasar global dalam pengembangan teknologi terbaharukan dan ramah lingkungan seperti kendaraan listrik.

Kata kunci: Bijih Nikel; Hilirisasi; Indonesia; Uni Eropa.

Full Text:

PDF

References

APEC. (2022). Socio-Economic Study of Impact of EU Nickel Compounds Classification on APEC Economies (Vol. 16, Issue 1).

Azis, V. A. A., & Abrianti, S. (2021). Analisis Terhadap Larangan Ekspor Bijih Nikel Kadar Rendah Berdasarkan Prinsip Restriksi Kuantitatif. Hukum Pidana Dan Pembangunan Hukum, 3(2), 1–10. https://doi.org/10.25105/hpph.v3i2.10358.

European Commission. (2024). New Study on Accelerating EU Electric Vehicle Charging Infrastructure Roll-out. European Commission. https://alternative-fuels-observatory.ec.europa.eu/general-information/news/new-study-accelerating-eu-electric-vehicle-charging-infrastructure-roll.

European Union. (2021a). Study on future demand and supply security of nickel for electric vehicle batteries. P ubl i cati ons O ff ice of the Eu ropean Un ion.

European Union. (2021b). The Council of the EU. Political Institutions in Europe, 32(0), 305–317. https://doi.org/10.4324/9780203303559-22.

European Union. (2023). Critical Raw Materials Act.

European Union. (2024). https://www.consilium.europa.eu/en/press/press-releases/2024/04/12/euro-7-council-adopts-new-rules-on-emission-limits-for-cars-vans-and-trucks/. European Union. https://www.consilium.europa.eu/en/press/press-releases/2024/04/12/euro-7-council-adopts-new-rules-on-emission-limits-for-cars-vans-and-trucks/.

Haryati, E., Dahlan, K., Mantiri, S. Y. Y., & Bearix. (2021). Jurnal Fisika Jambura. 3(2), 1–15.

Ika, S. (2017). Kebijakan Hilirisasi Mineral : Policy Reform untuk Meningkatkan Penerimaan Negara. Kajian Ekonomi Dan Keuangan, 1(1), 42–67. https://doi.org/10.31685/kek.v1i1.259.

Innovation Newsnetwork. (2023). The nickel market: Trends, challenges, and opportunities. Innovation Newsnetwork. https://www.innovationnewsnetwork.com/the-nickel-market-trends-challenges-opportunities/36487/.

Järvinen, M., & Mik-Meyer, N. (2020). Qualitative Analysis: Eight Approaches for the Social Sciences. SAGE Publications. https://books.google.co.id/books?id=9Ei3DwAAQBAJ.

Nickel Institute. (2012). Nickel in the European Union. 24.

Putra, T. S. A. (2022). Gugatan Uni Eropa di World Trade Organization (WTO) Mengancam Hilirisasi Industri Pertambangan di Indonesia. Kemenkeu Republik Indonesia. https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-kalbar/baca-artikel/15503/Gugatan-Uni-Eropa-di-World-Trade-Organization-WTO-Mengancam-Hilirisasi-Industri-Pertambangan-di-Indonesia.html.

Putri, N. N., & Abrar, H. (2023). SEIKO : Journal of Management & Business Dampak Kebijakan Pembatasan Ekspor Nikel ke Uni Eropa: Global Trade Analysis Project (GTAP) Model. SEIKO : Journal of Management & Business, 6(2), 329–336.

Ramadhana, M. A., Maulana, M. S., Nugraha, Z. F., Subagja, R. E. G., & Wijaya, M. M. (2024). Gugatan Uni Eropa Terhadap Pembatasan Ekspor Nikel Indonesia. Doktrin: Jurnal Dunia Ilmu Hukum Dan Politik, 2(2), 185–199. https://doi.org/10.59581/doktrin.v2i2.2608

Saegert, J., Witni, V., & Nerreter, M. (2024). Nickel for The Energu Transitions. Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit.

Santoso, R. B., Moenardy, D. F., Muttaqin, R., & Saputera, D. (2023). Pilihan Rasional Indonesia dalam Kebijakan Larangan Ekspor Bijih Nikel. Indonesian Perspective, 8(1), 154–179. https://doi.org/10.14710/ip.v8i1.56383.

Sinaga, J. V. (2024). Hilirisasi Sebagai Langkah Awal Perubahan Indonesia dari Negara Berkembang Menjadi Negara Industri Maju. Direktoral Jenderal Mineral Dan Batubara. https://www.minerba.esdm.go.id/berita/minerba/detil/20241203-hilirisasi-sebagai-langkah-awal-perubahan-indonesia-dari-negara-berkembang-menjadi-negara-industri-maju.

Sudjoko, C. (2021). Strategi Pemanfaatan Kendaraan Listrik Berkelanjutan Sebagai Solusi Untuk Mengurangi Emisi Karbon. Jurnal Paradigma: Jurnal Multidisipliner Mahasiswa Pascasarjana Indonesia, 2(2), 54–68.

Syafira, A. D., Putri, C. M., Widyaningsih, E., & Kusumawijaya, P. (2023). Analisis Peluang, Tantangan, Dan Dampak Larangan Ekspor Nikel Terhadap Perdagangan Internasional Di Tengah Gugatan Uni Eropa Di Wto. Jurnal Economina, 2(1), 1125–1135. https://doi.org/10.55681/economina.v2i1.258.

Tarigan, D. H., Natasya Azhar, A., & Azhar, N. L. (2023). Kerja Sama Perdagangan Indonesia dan Uni Eropa Pasca Gugatan di Word Trade Organization (WTO) Tahun 2019. Jurnal Kolaboratif Sains, 6(11), 1329–1399. https://doi.org/10.56338/jks.v6i11.4193.

Thommasen, P. (2023). Market Trends for Stainless Steel. Market Trends for Stainless Steel. https://damstahl.com/en/news/article/market-trends-for-stainless-steel-november.

Wau, F. T., Kiton, M. A., Wau, M., & Fau, J. F. (2024). Analisis Strategis Kebijakan Hilirisasi Mineral: Implikasi Ekonomi dan Pengaruhnya terhadap Perekonomian Indonesia. Journal Publicuho, 7(3), 1215–1224. https://doi.org/10.35817/publicuho.v7i3.481.

DOI: http://dx.doi.org/10.36722/jaiss.v6i3.4574