Paradigma dalam Teori Organisasi dan Implikasinya pada Komunikasi Organisasi

Yovita Sabarina Sitepu

Abstract


Ada banyak cara pandang (paradigma) dalam melihat organisasi. Ada cara pandang tradisional/klasik yang sangat obyektif dan mekanistis, cara pandang kritis yang sangat subyektif, serta cara pandang yang berada di antara keduanya (transisional/peralihan). Perbedaan cara pandang tersebut pada akhirnya juga memengaruhi bagaimana melihat peran komunikasi di dalam organisasi. Teori-teori pada aliran klasik memandang komunikasi sebagai fungsi pengawasan atau kontrol dari pihak manajemen ke karyawan. Sementara itu pada aliran transisional, komunikasi di dalam organisasi merupakan sebuah proses yang melibatkan baik itu pihak eksekutif maupun karyawan. Sementara pada aliran kritis, proses komunikasi yang terjadi di dalam organisasi tidak terlepas dari budaya di organisasi tersebut.

 Abstract

There are many ways to see an organization (paradigms). They are traditional/ classical paradigm, critical paradigm, and the other is in between two of them (transitional). Traditional paradigm sees something objectively and mechanicaly. On the other hand, the critical is very subjective. The differences of paradigms imply on how we see communication in an organization.


Full Text:

TAMPILKAN JURNAL

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


ISSN : 2356-0185

LP2M (Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat)

Universitas AL-AZHAR INDONESIA