SOSIALISASI TEMPE SEBAGAI SUMBER PROTEIN BAGI IBU HAMIL DAN IBU MENYUSUI
Abstract
Abstrak
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah yang tertinggi di kawasan ASEAN. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan AKI di Indonesia adalah dengan memberikan edukasi dan informasi tentang gizi bagi ibu terutama ibu hamil. Kandungan protein pada tempe dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan protein ibu hamil dan menyusui. Masih terbatasnya informasi mengenai tempe sebagai sumber protein potensial bagi ibu hamil dan menyusui menyebabkan perlu dilakukan sosialisasi. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan menyusui mengenai manfaat mengkonsumsi tempe sebagai asupan gizi sehari-hari. Sasaran kegiatan adalah kelompok ibu hamil dan menyusui di wilayah kerja praktek Bidan di Kotabumi Tangerang. Metode pelaksanaan kegiatan yaitu memberikan informasi mengenai manfaat tempe, mengadakan tanya jawab, dan memberikan pendampingan gizi terutama bagi ibu hamil dan menyusui disertai informasi terkini yang bersumber dari artikel jurnal terkait. Hasil pendataan awal menunjukkan bahwa pengetahuan yang dimiliki oleh ibu hamil dan menyusui belum sepenuhnya memahami potensi tempe. Sebagai tindak lanjutnya adalah melaksanakan sosialisasi potensi tempe dan hasil yang didapat menunjukkan bahwa sebagian besar peserta memberikan respon positif serta menyatakan perlunya menambahkan tempe sebagai menu harian keluarga.
Kata kunci: Ibu hamil, Ibu menyusui, Nutrisi, Sosialisasi, Tempe
Abstract
The Maternal Mortality Rate (MMR) in Indonesia is the highest in the ASEAN region. One effort that could be done to reduce MMR in Indonesia was by providing education and information on good nutrition. High protein content in tempe would be used to meet the body's protein needs such as body tissue formation, especially in pregnant and lactating women. The limited information about tempe as a potential protein source for pregnant and lactating women caused the need to conduct socialization, especially in Tangerang, the activity carried out by socializing the benefits of tempe as a source of protein. The target activities were pregnant and lactating women in Kotabumi, Tangerang as widwifery practice work area. The results of the initial data collection indicated that the knowledge possessed by pregnant and lactating mothers did not fully understand about the potential of tempe. After socialization, it was seen that mothers' understanding could increase based on discussion session.
Keywords: Lactating women, Nutrition, Pregnant women, Socialization, Tempe
Full Text:
PDFReferences
Anggraini, D. D. (2018). Faktor Predisposisi Ibu Hamil dan
Pengaruhnya terhadap Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Besi (FE)
dan Anemia pada Ibu Hamil. Strada Jurnal Ilmiah Kesehatan, 9-
Harahap, R. H., Lubis, Z., & Kaban, J. (2018). Komponen Flavor
Volatil Tempe yang Dibungkus dengan Daun Pisang dan Plastik.
Agritech, 194-199.
Hardiyanti, N., Majid, M., & Umar, F. (2018). Hubungan Pola Makan
Ibu Menyusui Dengan Status Gizi Bayi Usia 0-6 Bulan Di Wilayah
Kerja Puskesmas Suppa. Manusia dan Kesehatan, 242-254.
Helmizar. (2014). Evaluasi Kebijakan Jaminan Persalinan
(JAMPERSAL) Dalam Penurunan Angka Kematian Ibu Dan Bayi Di
Indonesia. KEMAS, 197-205.
Karima, K., & Achadi, E. L. (2012). Status Gizi Ibu dan Berat Badan
Lahir Bayi. Kesmas, 111-119.
Koeryaman, M. T., & Ermiati. (2018). Adaptasi Gejala
Perimenopause Dan Pemenuhan Kebutuhan SeksualL Wanita Usia
-60 Tahun. MEDISAINS, 21-30.
Mutia, M. S. (2018). Faktor Resiko Kematian Perinatal Di RSUD Dr
Pirngadi Medan. Penelitian Pendidikan MIPA, 208-216.
Risnah, Rosmah, Mustamin, & Sofingi, I. (2018). Pengaruh
Pelatihan Terhadap Pengetahuan Tentang Gizi Buruk Dan Inter-
Profesional Collaboration Petugas Puskesmas. Kesehatan, 61-71.
Sumiyarsi, I., Nugraheni, A., Mulyani, S., & Budi, E. (2018). Faktor-
faktor Yang Mempengaruhi Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III.
PLACENTUM, 20-25.
Wulandari, D. A., & Utomo, I. H. (2017). Responsivitas Dinas
Kesehatan Kabupaten Karanganyar dalam Upaya Menurunkan
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di
Kabupaten Karanganyar. Wacana Publik, 40-49.
Yulianti, S., & Sari, N. N. (2018). Upaya Perbaikan Gizi Dengan
Pemberian Makanan Tambahan Papa Ny.D Umur 24 Th G1 Kronis
(KEK) Di BPM Satiarmi Kota Bengkulu Tahun 2018. Midwifery, 35-
DOI: http://dx.doi.org/10.36722/jpm.v1i1.333
Refbacks
- There are currently no refbacks.