Komunikasi Untuk Penyelesaian Konflik dalam Keluarga : Orientasi Percakapan dan Orientasi Kepatuhan

Damayanti Wardyaningrum

Abstract


Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penyelesaian konflik dalam komunikasi keluarga dengan orientasi pada percakapan dan orientasi percakapan pada  kepatuhan. Konsep yang digunakan adalah komunikasi keluarga dan konsep konflik. Informan dalam penelitian ini adalah remaja usia sekolah menengah atas, pria dan wanita yang tinggal bersama orang tua dan mengalami konflik dengan ada penyelesaian. Status ekonomi keluarga remaja termasuk kelompok kelas menengah. Dari hasil wawancara diperoleh temuan bahwa  remaja dan orangtua memiliki kesempatan komunikasi dengan orangtua pada malam hari setelah orangtua bekerja dan pada hari libur. Remaja lebih dekat dengan ibu dibandingkan ayah karena ibu dianggap lebih banyak melakukan percakapan.

Konflik yang dialami remaja dengan orang tua umumnya seputar masalah kegiatan sekolah, kebiasaan belajar dan hubungan dengan saudara kandung. Remaja sebagian besar dapat memahami konflik yang timbul antara orang tua dan remaja, hanya sebagian kecil yang tidak memahami tentang konflik yang terjadi. Sebagian orang tua menyelesaikan konflik dengan orientasi kepatuhan terutama untuk masalah pilihan sekolah dan masa depan anak. Disisi lain remaja lebih menyukai penyelesaian konflik dengan orientasi percakapan. Hal lain yang ditemukan adalah pada remaja yang orangtuanya melakukan komunikasi berorientasi kepatuhan dan sering terjadi konflik maka anak akan mencari figur orang lain diluar keluarga inti seperti paman, teman, pacar, atau orangtua pacar.  Remaja cenderung engga n berkomunikasi kepada orangtua tentang teman dekat atau pacar karena orang tua pada umumnya tidak menyukai berkomunikasi tentang hal tersebut.

 

Abstract  - The aim of the research are to identify the solving of the family conflct using the conversation orientation and the confirmity orientation. The concept use are family communication and conflict consept. The informant in these research are four tenegars, boy and girl, senior high school student, from midle class, and having conflict with the parents with solution. From the daily communication activity, the result shows that informants have the efective time for communication with the parents at night after office hour or in the holiday. Informants have more intensive communications with mother than father.

The conflict between  informant and  parents most the topic about the activities of studies, friends and brother relations. Some of the informant could understand about the conflict is the concern of the parents to their life while others informant does’t understand. The informant feel more satisfied with the parents  who use the coversation  in conflict solution, while for the informant that their parents using confirmity for conflict solution  feel unstisfied and find someone else for helping their problem.


Full Text:

Preview Document

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


ISSN : 2356-0185

LP2M (Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat)

Universitas AL-AZHAR INDONESIA